ADAB DALAM MEMBACA
AL-QUR’AN
Makalah ini Disusun
Untuk Memenuhi Tugas Mata
Kuliah
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
Dosen Pengampu
Nur Hidayat, S.Pd., M.Pd.
Disusun Oleh:
Andika Aryanti (1686206064)
Cahyani Rahmatika (1686206051)
Denis Aprilian (1686206052)
Ika Heri Pratiwi (1686206034)
Sisca Dewi Anggraini (1686206037)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
STKIP BINA INSAN MANDIRI
SURABAYA
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.
Wb.
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas
rahmat dan karuniaNya, penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ADAB
MEMBACA AL-QUR’AN” tepat pada waktunya, makalah ini disusun
untuk memenuhi salah satu tugas Pendidikan Agama Islam.
Makalah disusun berdasarkan hasil diskusi yang diharapkan
berguna untuk ntuk menambah pengetahuan tentang Adab Membaca Al-Qur’an.
Segala petunjuk, arahan dan bantuan dari berbagai pihak yang
penulis terima dalam menyusun makalah ini sangatlah besar artinya. Untuk itu,
dalam kesempatan ini kami menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan Makalah ini
masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami berharap kritik dan saran
dari pembaca demi sempurnanya Makalah ini.
Demikian harapan kami semoga hasil
pengkajian ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Dan menambah referensi yang
baru sekaligus ilmu pengetahuan yang baru pula.
Wassalamualaikum Wr.
Wb.
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL
..……………………………..................….……..
i
KATA
PENGANTAR ...…………………….........…................………… ii
DAFTAR
ISI ............................................................................................ iii
BAB
I PENDAHULUAN..........................…………..................….……. 1
A. Latar Belakang ………………………………............................…... 1
B. Rumusan Masalah ……………………………...................………... 1
C. Tujuan ………………………………………………….................... 1
A. Latar Belakang ………………………………............................…... 1
B. Rumusan Masalah ……………………………...................………... 1
C. Tujuan ………………………………………………….................... 1
BAB II PEMBAHASAN ………………………………......................… 2
A. Keutamaan Membaca Al-Qur’an …………………...................….… 2
B. Adab Membaca Al-Qur’an …………………………....……………. 4
C. Hal - Hal Yang Membatalkan Seseorang Saat Membaca Al-Qur’an .. 6
A. Keutamaan Membaca Al-Qur’an …………………...................….… 2
B. Adab Membaca Al-Qur’an …………………………....……………. 4
C. Hal - Hal Yang Membatalkan Seseorang Saat Membaca Al-Qur’an .. 6
BAB III PENUTUP ………………………………………………..……. 7
A. Kesimpulan ……………………………………………………..…. 7
B. Saran …………………………………………………………….… 7
A. Kesimpulan ……………………………………………………..…. 7
B. Saran …………………………………………………………….… 7
DAFTAR PUSTAKA …..……………………….……………………... 8
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Perlunya
suatu kajian mendalam tentang Al-Quran, apa lagi kita sebagai umat Islam. Para
Nasrani, Yahudi maupun agama lain berlomba-lomba menguasai Al-Quran, karena
mereka mengetahui dan mengakui keabsahan Al-Quran. Entah itu dari segi ilmu
kesehatan, sains, maupun sosial.
Sangat
kalah telak jika kita tidak ingin mengkaji lebih dalam Al-Quran yang hakekatnya
adalah milik kita sebagai umat Islam.
Tentu
dalam mengkaji atau mempelajari Al-Quran terdapat etika atau adabnya. Agar
supaya Al-Quran tersebut nantinya bisa memberikan syafaat. Karena bisa saja
Al-Quran malah menjadi laknat bagi pembacanya.
Selain
itu Al-Quran bukanlah bacaan sembarangan, karena memandangya saja adalah suatu
ibadah, apalagi sampai membacanya. Akan mendapat berbagi kemuliaan. Apalagi
juga jika sampai menghafalnya. Tidak terungkan dengan kata-kata lagi kemuliyaan
yang akan di dapatkan
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa
saja keutamaan membaca
Al-Qur’an?
2.
Apa saja adab membaca Al-Qur’an?
3.
Hal-hal yang membatalkan seseorang saat membaca Al-Qur’an?
C.
Tujuan
1.
Mengetahui tentang keutamaan membaca Al-Qur’an.
2.
Mengetahui adab membaca Al-Qur’an.
3.
Mengetahui hal-hal yang membatalkan seseorang saat membaca AL-Qur’an.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Keutamaan Membaca Al-Quran
Al-Quran
adalah kalam Allah swt berupa Mukjizat yang diturunkan kepada nabi Muhammad SAW
secara berangsur-angsur sebagai petunjuk bagi
umat manusia hingga akhir zaman, ditulis dalam mushaf diawali dengan
surat Al-Fatihah dan diakhiri dengan surat An-Nas, diriwayatkan secara
mutawatir dan membacanya termasuk ibadah.
Seseorang
yang selalu berinteraksi dengan Al-Quran yakni dengan mengimaninya, menerapkan
tajwid dan makhroj dalam membacanya, mendengarkan, menghafalkan, memahami
makna, ataupun mengamalkannya dengan menjadikannya sebagai pedoman dan hujjah
dalam kehidupannya, maka ia akan mendapatkan keutamaan dan kemuliaan disisi
Allah baik di dunia maupun di akhirat. Adapun keutamaan yang Allah berikan
kepada ahlul Quran diantaranya adalah :
1. Al-Quran sebagai petunjuk bagi umat
manusia
Firman Allah SWT:
انّهَذَا الْقُرْآنَ يِهْدِي لِلَّتِي هِيَ أَقْوَمُ وَيُبَشِّرُ الْمُؤْمِنِينَ الَّذِينَ يَعْمَلُونَ الصَّالِحَاتِ أَنَّ لَهُمْ أَجْرًا كَبِيرًا
“Sesungguhnya Al-Quran ini memberikan petunjuk
kepada (jalan) yang lebih lurus dan memberi khabar gembira kepada orang-orang
mu’min yang mengerjakan amal saleh bahwa bagi mereka ada pahala yang besar.”
(QS. Al Isra : 9).
2. Al-Quran sebagai obat penawar dan rahmat
Firman Allah:
وَنُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْآنِ مَا هُوَ شِفَاء وَرَحْمَةٌ لِّلْمُؤْمِنِينَ وَلاَ يَزِيدُ الظَّالِمِينَ إَلاَّ خَسَارًا
“Dan kami turunkan dari Al-Quran suatu yang
menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al-Quran itu
tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian.” (QS. Al Isra
: 82).
3. Mendapatkan pahala yang berlipat ganda
Rasulullah SAW pernah
bersabda :
من قرأ حرفا من كتابالله فله به حسنة والحسنة بعشر امثالها لااقول لم حرف ولكن الف حرف ولام حرف و ميم حر ف
“Barang siapa yang membaca satu huruf dari
Al-Qur’an maka baginya satu kebaikan, dan kebaikan itu akan dilipatkan sepuluh
kali pahala. Tidaklah aku katakan “Alif Lam Mim” itu satu huruf. Akan tetapi
Lif satu huruf, lam satu huruf, dan mim satu huruf.” (HR. At-Tirmidzi).
4. Diampuni dosanya dan tidak disiksa oleh
Allah SWT
Rasulullah SAW pernah
bersabda :
اقروأ القران فان الله تعالي لايعذب قلبا وعي القرأن,وان هذالقرأن ما دبة الله فمن دخل فيه فهو امن ومن احب القرأن فليبشر
“Bacalah Al-quran karena Allah SWT tidak akan menyiksa hati
yang berisi (hafal) Al-Quran dan sesungguhnya Al-quran itu hidangan dari Allah,
barang siapa masuk padanya maka ia akan aman dan baranga siapa mencintai
Al-quran, maka bergembiralah.”(HR. Ad-Darimi).
5. Mendapat syafa’at (pertolongan) dari Al-Quran
Sabda Rasulullah SAW:
اقروأالقرأنى فانه يأتي يوم القيمة شفيعا لآصحابه
“bacalah Al-Quran karena, sesungguhnya pada
hari kiamat nanti ia (Al-Quran) akan memberi syafaat bagi para pembacanya”.
(HR.Muslim).
6. Mendapat nikmat (derajat) kenabian,
hanya saja ia tidak mendapatkan wahyu
Nabi Muhammad SAW telah
bersabda:
من قرأالقرأن فقد اسثدرج النبوة بين جنبيه غير انه لايوحي اليـه
“Barang siapa membaca Al-Quran, maka sungguh
dirinya telah menaiki derajat kenabian, hanya saja tidak diberikan wahyu
kepadanya”(HR.Al-Hakim-Al-Baihaqi).
7. Termasuk dalam golongan orang yang
terbaik
Nabiyullah Muhammad SAW
bersabda
خيركم من ثعلم القرأن وعلمه
“sebaik-baik kalian adalah yang belajar
Al-Quran dan mengajarkannya” (HR. Bukhari & Muslim).
8. Dikumpulkan bersama malaikat
Rasulullah SAW
bersabda:
الما هر بالقرأن مع السفرالكرام البرارة,والذي يقرألقرأن ويثثعثع فيه وهو عليه شاق له اجـران
“Orang yang membaca Al-Qur’an dan ia mahir
dalam membacanya maka ia akan dikumpulkan bersama para malaikat yang mulia lagi
berbakti (taat) . Sedangkan orang yang membaca Al-Quran masih terbata-bata dan
merasa berat dalam mebacanya, maka ia mendapat dua pahala.”(Muttafaq alaih).
B.
Adab Membaca
Al-Quran
Dalam
membaca Al-Quran harus disertai adab-adabnya. Seorang hamba tidak akan dihitung
sebagai pembaca Al-Quran yang sebenarnya dan sempurna bacaannya sehingga
mendapat tempat disisi Allah melainkan terlebih dahulu harus melakukan hal-hal
(adab-adab) sebagai berikut :
1.
Mengikhlaskan
niat hanya karena
Allah
2.
Menutup
aurat dan berpenampilan baik
3.
Menghadap
kiblat
4.
Tidak
menyentuh mushaf Al-Quran kecuali dalam keadaan suci, baik dari hadas besar
maupun kecil. Firman
Allah dalam surat Al-Waqi’ah ayat 79 yang artinya “Tidak
menyentuhnya kecuali orang-orang yang disucikan.”
5.
Dalam
keadaan bersih dan suci dari najis baik badan, pakaian, maupun tempat
6.
Membersihkan
mulut dengan menggosok gigi atau siwak
7.
Membaca
dalam keadaan duduk, bila membaca Al-Quran dengan berdiri atau berbaring tetap mendapat pahala, hanya lebih utamanya
dengan duduk
8.
Mengawali
bacaan dengan ta’awudz
فَإِذَا قَرَأْتَ الْقُرْآَنَ فَاسْتَعِذْ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
”Apabila
kamu membaca Al-Quran hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari
syetan yang terkutuk.” (An-Nahl: 98)
9.
Membaca
basmalah pada awal setiap surat kecuali surat baraah (at-taubat)
10.
Tenang
tumaninah dan khusyu’
11. Menghadirkan dalam hati keagungan dan
kemuliaan Al-Quran
12. Menghayati dan merenungi makna Al-Quran
13. Menghindari tertawa, gaduh, berbicara,
makan, mengunyah permen dan sebagainya disela-sela tilawah
14. Tidak menoleh kekanan dan kekiri atau
melihat sesuatu yang bisa memalingkannya dari mentadabburi kandungan Al-Quran
15. Tidak bermain-main dengan tangannya,
menggoyang kepala ataupun berdendang saat tilawah
16. Berusaha membaca dengan suara yang baik
sesuai dengan kemampuan
Firman Allah:
لَيْسَ مِنَّا مَنْ لَمْ يَتَغَنَّ بِالْقُرْآنِ
“Barangsiapa yang tidak melagukan Al-Quran,
maka tidak termasuk golongan kami..” (HR. Abu Daud)
17. Memperhatikan tajwid dan makroj-makhroj
huruf
Sabda Rasulullah SAW:
زيّن القرآن بااصوا تكم
“Hiasilah Al-Quran itu dengan suara kamu yang
bagus”
18. Memperhatikan waqaf, washal, dan ibtida’.
19. Melakukan sujud tilawah bila melewati
ayat sajadah baik ketika di dalam solat maupun di luar solat. Kecuali seorang
ma’mum, maka ia wajib mengikuti imamnya, karena itu ia tidak boleh melakukan
sujud tilawah sendiri sekiranya imam tidak melakukannya.
20. Menahan bacaan (atau jangan sambil
membaca) ketika keluar angin, menguap, bersin, batuk, dehem, sendawa, dan sebagainya.
21. Ketika melewati ayat rohman berhenti
sejenak dan berdoa memohon kepada Allah dan ketika melewati ayat azab berhenti
sejenak dan berlindung kepada Allah.
C. Hal-hal Yang Membatalkan Seseorang Saat Membaca Al-Qur’an
Berikut adalah hal-hal yang dapat membatalkan seseorang saat membaca
Al-Qur’an :
1.
Hal-hal yang membatalkan wudhu.
2.
Keluar angin dari dubur (kentut).
3.
Bersentuhan kulit antara lawan jenis yang bukan mahramnya.
4.
Buang air besar dan air kecil.
5.
Keluar darah haid (menstruasi) dan nifas.
6.
Keluarnya air madzi (Cairan bening, tidak
terlalu kental, tidak berbau, keluarnya tidak memancar, setelah keluar tidak
lemas, dan biasanya keluar
sebelum mani keluar).
7.
Keluarnya air wadi (Cairan bening, agak
kental, dan keluar ketika kencing).
8.
Keluarnya air mani (Cairan yang keluar
ketika syahwat mencapai puncak, memiliki bau khas, disertai pancaran, setelah
keluar menimbulkan lemas).
BAB III
P E N U T U P
A.
Kesimpulan
Al-Quran
adalah satu-satunya kitab suci umat Islam yang berfungsi sebagai pedoman hidup
untuk mencapai kebahagiaan di dunia maupun di akhirat. Sudah jelas diterangkan
di dalam Al-Quran itu sendiri bahkan banyak juga dalam hadis nabi yang
menyatakan keutamaan-keutamaan mempelajari Al-Quran semua itu menuju kepada
kebahagiaan manusia baik di dunia maupun di akhirat.
Mempelajari
Al-Quran tidak lah sama seperti mempelajari pelajaran umum lainnya, Al-Quran
merupakan Imam dari segala ilmu karena di dalamnya mengandung dasar ajaran
Islam baik yang menyangkut, tauhid, ibadah maupun muamalah. Oleh karenanya untuk
mempelajari Al-Quran harus disertai dengan adab yang benar sesuai dengan
tuntunan Islam, sehingga dengan mempelajarinya akan dinilai ibadah oleh Allah
SWT dan menghasilkan manfaat-manfaat lainnya yang akan kita rasakan baik saat
di dunia maupun di akhirat kelak.
B.
Saran
Di
bagian ini, tak ada yang kami akan ucapkan, kecuali mengingatakan bagi diri
kami sendiri juga bagi saudara kami seiman-seislam, mari menjadikan Al-Quran
sebagai teman akrab kita, karena Al-Quran lah yang akan jadi penerang hidup dan
mati kita nanti.
DAFTAR PUSTAKA
Al-Qur’an Terjemah, sirah aminah,pustaka
al fatih
https://nuruliman.blogspot.com
www.mimbarindo.com
Aminah, Sirah. Al-Qur’an Terjemah. Pustaka Al Fatih
https://qurandansunnah.wordpress.com/2009/07/29/8-delapan-penyebab-batalnya-wudhu-seseorang/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar