29 November 2016

Contoh laporan praktikum Respirasi Pada Serangga



Praktikum Respirasi Pada Serangga
Ø Tujuan :
Untuk mengetahui hubungan antara jenis kelamin organisme dengan kecepatan respirasi (kebutuhan oksigen) per satuan waktu.
Ø Landasan Teori :
Respirasi adalah seluruh proses pengambilan O2 untuk memecah senyawa-senyawa organik sehingga menghasilkan energi dan sisa berupa CO2 dan H2O. Pertukaran gas O2 dan gas CO2 berlangsung melalui proses difusi yang berlangsung di alat pernafasan. Alat-alat pernafasan dapat berupa paru-paru, insang, trakea maupun bentuk lain yang dapat melangsungkan pertukran gas O2 dan CO2. Faktor-faktor yang mempengaruhi laju respirasi antara lain : Jenis Kelamin, Ketinggian, Ketersediaan Oksigen, Suhu, Berat Tubuh.
Ø Alat dan Bahan :
1.      Respirometer
2.      Kristal NaOH atau KOH
3.      Vaselin
4.      Timbangan
5.      Pipet tetes atau Alat Suntik
6.      Tinta Eosin
7.      Kapas
8.      Stop watch/ Arloji
9.      Jangkrik
10. Plastik
Ø Cara Kerja :
1.      Memilih 2 jangkrik , masing-masing jantan dan betina
2.      Menimbang jagkrik agar diperoleh berat yang sama
3.      Membungkus Kristal NaOH/ KOH dengan kapas, lalu memasukkan-nya dalam tabung respirometer
4.      Memasukan jangkrik ke dalam respirometer, kemudian menutup botol dengan pipa berkala
5.      Mengoleskan vaselin pada celah penutup tabung
6.      Memasukkan setetes eosin dengan menggunakan pipet/ alat suntik
7.      Mengamati dan mencatat perubahan eosin (setelah masuk garis skala) pada pipa berskala setiap dua menit selama 10 menit (5×dicatat)

Ø Hasil Pengamatan
“Tabel Pengamatan”
No.
Jenis Kelamin
Berat
Skala/ 2 menit
Rata-Rata
2
2
2
2
2
1.
Betina
1 gram
3,4
2,1
1,1
0,7
0,6
1,58 ml per 2 menit
2.
Jantan
1 gram
3,9
5,1
-
-
-
4,5 ml per 2 menit



Ø Kesimpulan
Kecepatan respirasi sangat berhubungan dengan jenis kelamin. Karena pada jangkrik Jantan kecepatan respirasi sangat tinggi dibandingkan dengan Betina yang kecepata respirainya lambat. Karena aktifitas jangkrik Jantan lebih banyak dari pada Betina.

Contoh Laporan Osmosis



LAPORAN OSMOSIS

Ø   Tujuan :
Untuk mengetahui terjadinya osmosis pada umbi kentang.
Ø   Rumusan masalah :
Bagaimana terjadinya osmosis pada umbi kentang?
Ø   Hipotesis :
·        Pada gelas A, umbi kentang akan mengalami pertambahan massa.
·        Pada gelas B, umbi kentang akan mengalami pengurangan massa.
·        Pada gelas C, umbi kentang akan mengalami pengurangan massa lebih banyak dari umbi kentang pada gelas B.
Ø   Variabel eksperimen :
·        Bebas : Konsentrasi larutan
·        Kontrol : Volume air, berat kentang, dan ukuran gelas.
·        Terikat / respons : Berat dan tekstur umbi kentang pada akhir percobaan.
Ø                        Alat dan bahan :
·        Alat :
-         Timbangan
-         Gelas
-         Sendok
-         Pisau
·        Bahan :
-         Umbi kentang
-         Garam
-         Air
Ø   Cara kerja :
1.     Mengupas umbi kentang lalu mencucinya.
2.     Memotong umbi kentang menjadi 3 potongan dengan massa masing – masing 5 gram.
3.     Menyiapkan 3 gelas plastik dengan ukuran yang sama dan mengisinya dengan air sesuai takaran, lalu memberinya label gelas A, B, dan C.
4.     Menambahkan 2 sendok makan garam pada gelas B, dan 5 sendok makan pada gelas C. sedangkan gelas A hanya berisi air tanpa garam.
5.     Memasukkan kentang ke dalam masing – masing gelas.
6.     Lalu mengamati umbi kentang selama 2 hari.
7.     Dan mencatat perubahan-perubahannya pada tabel pengamatan.
Ø   Data pengamatan :
“Tabel Pengamatan”
GELAS
KONSENTRASI LARUTAN
MASSA
TEKSTUR
POSISI
KET
AWAL
AKHIR
AWAL
AKHIR
AWAL
AKHIR
A
Air
5 gr
1 gr
Keras
Keras
Tenggelam
Tenggelam

B
Larutan garam 2 sdm
5 gr
2,5 gr
Keras
Lunak
Melayang
Tenggelam
C
Larutan garam 5 sdm
5 gr
2 gr
Keras
Lunak
Mengapung
Tenggelam

Ø   Analisis data :
Pada percobaan di atas terjadi perubahan massa pada masing – masing umbi kentang. Umbi kentang pada gelas A mengalami pengurangan massa, karena umbi kentang dimasukkan ke dalam cairan hipotonik, sehingga air akan masuk ke dalam umbi kentang, dan umbi kentang akan membesar hingga pecah. Jadi, umbi kentang pada gelas A mengalami pengurangan massa karena ada bagian – bagian umbi kentang yang hilang dan larut dalam air. Pada gelas B, umbi kentang mengalami pengurangan massa karena umbi kentang dimasukkan dalam larutan hipertonik, sehingga cairan yang ada dalam umbi kentang akan keluar, dan terjadi pengurangan massa umbi kentang, begitu juga dengan umbi kentang pada gelas C, tetapi pengurangan massa lebih banyak pada gelas C, karena konsentrasi larutannya lebih tinggi daripada gelas B.

Ø   Simpulan :
Osmosis dapat terjadi pada umbi kentang yang dimasukkan ke dalam cairan yang memiliki konsentrasi larutan tinggi atau hipertonik.









Nama Anggota Kelompok :
1.     Cahyani Rahmatika 
2.     Fahrur Rozi 
3.     Ni Made Aninda Nirastiti 
4.     Sintya Intan Permatasari 
5.     Vina Melinda