07 Maret 2020

Adab Dalam Membaca Al-Qur'an


ADAB DALAM MEMBACA AL-QUR’AN

Makalah ini Disusun
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
Dosen Pengampu
Nur Hidayat, S.Pd., M.Pd.



 Disusun Oleh:
Andika Aryanti              (1686206064) 
Cahyani Rahmatika        (1686206051)
            Denis Aprilian                (1686206052) 
            Ika Heri Pratiwi              (1686206034)
            Sisca Dewi Anggraini    (1686206037)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
STKIP BINA INSAN MANDIRI
SURABAYA



KATA PENGANTAR


Assalamualaikum Wr. Wb.
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan karuniaNya, penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ADAB MEMBACA AL-QUR’AN tepat pada waktunya, makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas Pendidikan Agama Islam.
Makalah  disusun berdasarkan hasil diskusi yang diharapkan berguna untuk ntuk menambah pengetahuan tentang Adab Membaca Al-Qur’an.
Segala petunjuk, arahan dan bantuan dari berbagai pihak yang penulis terima dalam menyusun makalah ini sangatlah besar artinya. Untuk itu, dalam kesempatan ini kami menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
       Kami menyadari bahwa dalam penyusunan Makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami berharap kritik dan saran dari pembaca demi sempurnanya Makalah ini.      
Demikian harapan kami semoga hasil pengkajian ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Dan menambah referensi yang baru sekaligus ilmu pengetahuan yang baru pula.
Wassalamualaikum Wr. Wb.





Penyusun








DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL   ..……………………………..................….……..  i
KATA PENGANTAR ...…………………….........…................………… ii
DAFTAR ISI ............................................................................................  iii
BAB I PENDAHULUAN..........................…………..................….……. 1 
A.    Latar Belakang  ………………………………............................…...  1 
B.     Rumusan Masalah  ……………………………...................………...  1 
C.     Tujuan  …………………………………………………....................  1
BAB II PEMBAHASAN  ………………………………......................…  2 
A.    Keutamaan Membaca Al-Qur’an  …………………...................….… 2 
B.     Adab Membaca Al-Qur’an  …………………………....…………….  4 
C.     Hal - Hal Yang Membatalkan Seseorang Saat Membaca Al-Qur’an ..  6
BAB III PENUTUP  ………………………………………………..…….  7 
A.    Kesimpulan  ……………………………………………………..….  7 
B.     Saran  …………………………………………………………….…  7
DAFTAR PUSTAKA  …..……………………….……………………...  8





BAB I
PENDAHULUAN

            A.    Latar Belakang
Perlunya suatu kajian mendalam tentang Al-Quran, apa lagi kita sebagai umat Islam. Para Nasrani, Yahudi maupun agama lain berlomba-lomba menguasai Al-Quran, karena mereka mengetahui dan mengakui keabsahan Al-Quran. Entah itu dari segi ilmu kesehatan, sains, maupun sosial.
Sangat kalah telak jika kita tidak ingin mengkaji lebih dalam Al-Quran yang hakekatnya adalah milik kita sebagai umat Islam.
Tentu dalam mengkaji atau mempelajari Al-Quran terdapat etika atau adabnya. Agar supaya Al-Quran tersebut nantinya bisa memberikan syafaat. Karena bisa saja Al-Quran malah menjadi laknat bagi pembacanya.
Selain itu Al-Quran bukanlah bacaan sembarangan, karena memandangya saja adalah suatu ibadah, apalagi sampai membacanya. Akan mendapat berbagi kemuliaan. Apalagi juga jika sampai menghafalnya. Tidak terungkan dengan kata-kata lagi kemuliyaan yang akan di dapatkan
           B.     Rumusan Masalah
1.    Apa saja keutamaan membaca Al-Qur’an?
2.    Apa saja adab membaca Al-Qur’an?
3.    Hal-hal yang membatalkan seseorang saat membaca Al-Qur’an?
           C.    Tujuan
1.    Mengetahui tentang keutamaan membaca Al-Qur’an.
2.    Mengetahui adab membaca Al-Qur’an.
3.    Mengetahui hal-hal yang membatalkan seseorang saat membaca AL-Qur’an.




BAB II
PEMBAHASAN

           A.  Keutamaan Membaca Al-Quran
Al-Quran adalah kalam Allah swt berupa Mukjizat yang diturunkan kepada nabi Muhammad SAW secara berangsur-angsur sebagai petunjuk bagi  umat manusia hingga akhir zaman, ditulis dalam mushaf diawali dengan surat Al-Fatihah dan diakhiri dengan surat An-Nas, diriwayatkan secara mutawatir dan membacanya termasuk ibadah.
Seseorang yang selalu berinteraksi dengan Al-Quran yakni dengan mengimaninya, menerapkan tajwid dan makhroj dalam membacanya, mendengarkan, menghafalkan, memahami makna, ataupun mengamalkannya dengan menjadikannya sebagai pedoman dan hujjah dalam kehidupannya, maka ia akan mendapatkan keutamaan dan kemuliaan disisi Allah baik di dunia maupun di akhirat. Adapun keutamaan yang Allah berikan kepada ahlul Quran diantaranya adalah :
1.    Al-Quran sebagai petunjuk bagi umat manusia
Firman Allah SWT:
انّهَذَا الْقُرْآنَ يِهْدِي لِلَّتِي هِيَ أَقْوَمُ وَيُبَشِّرُ الْمُؤْمِنِينَ الَّذِينَ يَعْمَلُونَ الصَّالِحَاتِ أَنَّ لَهُمْ أَجْرًا كَبِيرًا
 “Sesungguhnya Al-Quran ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus dan memberi khabar gembira kepada orang-orang mu’min yang mengerjakan amal saleh bahwa bagi mereka ada pahala yang besar.” (QS. Al Isra : 9).
2.    Al-Quran sebagai obat penawar dan rahmat
Firman Allah:
وَنُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْآنِ مَا هُوَ شِفَاء وَرَحْمَةٌ لِّلْمُؤْمِنِينَ وَلاَ يَزِيدُ الظَّالِمِينَ إَلاَّ خَسَارًا
 “Dan kami turunkan dari Al-Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al-Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian.” (QS. Al Isra : 82).
3.    Mendapatkan pahala yang berlipat ganda
Rasulullah SAW pernah bersabda :
من قرأ حرفا من كتابالله فله به حسنة والحسنة بعشر امثالها لااقول لم حرف ولكن الف حرف ولام حرف و ميم حر ف
 “Barang siapa yang membaca satu huruf dari Al-Qur’an maka baginya satu kebaikan, dan kebaikan itu akan dilipatkan sepuluh kali pahala. Tidaklah aku katakan “Alif Lam Mim” itu satu huruf. Akan tetapi Lif satu huruf, lam satu huruf, dan mim satu huruf.” (HR. At-Tirmidzi).
4.    Diampuni dosanya dan tidak disiksa oleh Allah SWT
Rasulullah SAW pernah bersabda :
اقروأ القران  فان الله تعالي لايعذب قلبا وعي القرأن,وان هذالقرأن ما دبة الله فمن دخل فيه فهو امن ومن احب القرأن فليبشر
 “Bacalah Al-quran  karena Allah SWT tidak akan menyiksa hati yang berisi (hafal) Al-Quran dan sesungguhnya Al-quran itu hidangan dari Allah, barang siapa masuk padanya maka ia akan aman dan baranga siapa mencintai Al-quran, maka bergembiralah.”(HR. Ad-Darimi).
5.    Mendapat syafa’at  (pertolongan) dari Al-Quran
Sabda Rasulullah SAW:
اقروأالقرأنى فانه يأتي يوم القيمة شفيعا لآصحابه
 “bacalah Al-Quran karena, sesungguhnya pada hari kiamat nanti ia (Al-Quran) akan memberi syafaat bagi para pembacanya”. (HR.Muslim).
6.    Mendapat nikmat (derajat) kenabian, hanya saja ia tidak mendapatkan wahyu
Nabi Muhammad SAW telah bersabda:
من قرأالقرأن فقد اسثدرج النبوة بين جنبيه غير انه لايوحي اليـه
 “Barang siapa membaca Al-Quran, maka sungguh dirinya telah menaiki derajat kenabian, hanya saja tidak diberikan wahyu kepadanya”(HR.Al-Hakim-Al-Baihaqi).
7.    Termasuk dalam golongan orang yang terbaik
Nabiyullah Muhammad SAW bersabda
خيركم من ثعلم القرأن وعلمه
 “sebaik-baik kalian adalah yang belajar Al-Quran dan mengajarkannya” (HR. Bukhari & Muslim).
8.    Dikumpulkan bersama malaikat
Rasulullah SAW bersabda:
الما هر بالقرأن مع السفرالكرام البرارة,والذي يقرألقرأن ويثثعثع فيه وهو عليه شاق له اجـران
 “Orang yang membaca Al-Qur’an dan ia mahir dalam membacanya maka ia akan dikumpulkan bersama para malaikat yang mulia lagi berbakti (taat) . Sedangkan orang yang membaca Al-Quran masih terbata-bata dan merasa berat dalam mebacanya, maka ia mendapat dua pahala.”(Muttafaq alaih).
           B.   Adab Membaca Al-Quran
Dalam membaca Al-Quran harus disertai adab-adabnya. Seorang hamba tidak akan dihitung sebagai pembaca Al-Quran yang sebenarnya dan sempurna bacaannya sehingga mendapat tempat disisi Allah melainkan terlebih dahulu harus melakukan hal-hal (adab-adab) sebagai berikut :
1.        Mengikhlaskan niat hanya karena Allah
2.        Menutup aurat dan berpenampilan baik
3.        Menghadap kiblat
4.        Tidak menyentuh mushaf Al-Quran kecuali dalam keadaan suci, baik dari hadas besar maupun kecil. Firman Allah dalam surat Al-Waqi’ah ayat 79 yang artinya “Tidak menyentuhnya kecuali orang-orang yang disucikan.”
5.        Dalam keadaan bersih dan suci dari najis baik badan, pakaian, maupun tempat
6.        Membersihkan mulut dengan menggosok gigi atau siwak
7.        Membaca dalam keadaan duduk, bila membaca Al-Quran dengan berdiri atau berbaring tetap mendapat pahala, hanya lebih utamanya dengan duduk
8.        Mengawali bacaan dengan ta’awudz
فَإِذَا قَرَأْتَ الْقُرْآَنَ فَاسْتَعِذْ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
”Apabila kamu membaca Al-Quran hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syetan yang terkutuk.” (An-Nahl: 98)
9.        Membaca basmalah pada awal setiap surat kecuali surat baraah (at-taubat)
10.    Tenang tumaninah dan khusyu’
11.    Menghadirkan dalam hati keagungan dan kemuliaan Al-Quran
12.    Menghayati dan merenungi makna Al-Quran
13.    Menghindari tertawa, gaduh, berbicara, makan, mengunyah permen dan sebagainya disela-sela tilawah
14.    Tidak menoleh kekanan dan kekiri atau melihat sesuatu yang bisa memalingkannya dari mentadabburi kandungan Al-Quran
15.    Tidak bermain-main dengan tangannya, menggoyang kepala ataupun berdendang saat tilawah
16.    Berusaha membaca dengan suara yang baik sesuai dengan kemampuan
Firman Allah:
لَيْسَ مِنَّا مَنْ لَمْ يَتَغَنَّ بِالْقُرْآنِ
 “Barangsiapa yang tidak melagukan Al-Quran, maka tidak termasuk golongan kami..” (HR. Abu Daud)
17.    Memperhatikan tajwid dan makroj-makhroj huruf
Sabda Rasulullah SAW:
زيّن القرآن بااصوا تكم
 “Hiasilah Al-Quran itu dengan suara kamu yang bagus”
18.    Memperhatikan waqaf, washal, dan ibtida’.
19.    Melakukan sujud tilawah bila melewati ayat sajadah baik ketika di dalam solat maupun di luar solat. Kecuali seorang ma’mum, maka ia wajib mengikuti imamnya, karena itu ia tidak boleh melakukan sujud tilawah sendiri sekiranya imam tidak melakukannya.
20.    Menahan bacaan (atau jangan sambil membaca) ketika keluar angin, menguap, bersin, batuk, dehem, sendawa, dan sebagainya.
21.    Ketika melewati ayat rohman berhenti sejenak dan berdoa memohon kepada Allah dan ketika melewati ayat azab berhenti sejenak dan berlindung kepada Allah.
      C.  Hal-hal Yang Membatalkan Seseorang Saat Membaca Al-Qur’an
Berikut adalah hal-hal yang dapat membatalkan seseorang saat membaca Al-Qur’an :
1.      Hal-hal yang membatalkan wudhu.
2.      Keluar angin dari dubur (kentut).
3.      Bersentuhan kulit antara lawan jenis yang bukan mahramnya.
4.      Buang air besar dan air kecil.
5.      Keluar darah haid (menstruasi) dan nifas.
6.      Keluarnya air madzi (Cairan bening, tidak terlalu kental, tidak berbau, keluarnya tidak memancar, setelah keluar tidak lemas, dan biasanya keluar sebelum mani keluar).
7.      Keluarnya air wadi (Cairan bening, agak kental, dan keluar ketika kencing).
8.      Keluarnya air mani (Cairan yang keluar ketika syahwat mencapai puncak, memiliki bau khas, disertai pancaran, setelah keluar menimbulkan lemas).












BAB III
P E N U T U P

           A.  Kesimpulan
Al-Quran adalah satu-satunya kitab suci umat Islam yang berfungsi sebagai pedoman hidup untuk mencapai kebahagiaan di dunia maupun di akhirat. Sudah jelas diterangkan di dalam Al-Quran itu sendiri bahkan banyak juga dalam hadis nabi yang menyatakan keutamaan-keutamaan mempelajari Al-Quran semua itu menuju kepada kebahagiaan manusia baik di dunia maupun di akhirat.
Mempelajari Al-Quran tidak lah sama seperti mempelajari pelajaran umum lainnya, Al-Quran merupakan Imam dari segala ilmu karena di dalamnya mengandung dasar ajaran Islam baik yang menyangkut, tauhid, ibadah maupun muamalah. Oleh karenanya untuk mempelajari Al-Quran harus disertai dengan adab yang benar sesuai dengan tuntunan Islam, sehingga dengan mempelajarinya akan dinilai ibadah oleh Allah SWT dan menghasilkan manfaat-manfaat lainnya yang akan kita rasakan baik saat di dunia maupun di akhirat kelak.
          B.   Saran
Di bagian ini, tak ada yang kami akan ucapkan, kecuali mengingatakan bagi diri kami sendiri juga bagi saudara kami seiman-seislam, mari menjadikan Al-Quran sebagai teman akrab kita, karena Al-Quran lah yang akan jadi penerang hidup dan mati kita nanti.







DAFTAR PUSTAKA

Al-Qur’an Terjemah, sirah aminah,pustaka al fatih
https://nuruliman.blogspot.com
www.mimbarindo.com
Aminah, Sirah. Al-Qur’an Terjemah. Pustaka Al Fatih
https://qurandansunnah.wordpress.com/2009/07/29/8-delapan-penyebab-batalnya-wudhu-seseorang/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar